Posting Terbaru

Mengayuh Pedal Hingga Batu Beulah Jatiluhur

Minggu, 26 Juli 2009. Tujuan perjalanan kami pagi itu adalah ke daerah perbatasan Kec. Kutapohaci Kab. Karawang dengan Kec. Jatiluhur Kab. Purwakarta. Conon katanya di daerah perbatasan tersebut terdapat sebuah batu besar yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga terbentuk celah. Namun kami kurang beruntung waktu itu, karena batu itu kini hanya tinggal sebelah. Menurut masyarakat setempat batu yang sebelahnya lagi telah jatuh ke jurang. Kini semua itu hanya tinggal nama. Sedikit kecewa pastinya. Namun, kekecewaan kami sedikit terobati oleh keindahan alam di sekitarnya.
Bersepeda santai menyusuri daerah perbukitan sambil sesekali meluncur diturunan jalan setapak di kecamatan Kutapohaci memberi sensasi tersendiri. Perjalanan menuju batu beulah dapat kita tempuh melalui udug-udug / Desa. Curug Kec. Klari tembus di Jatiluhur. Tetapi karena minimnya informasi dan petunjuk jalan serta masih jarangnya rumah penduduk beberapa kali kami harus bertanya pada penduduk setempat. Ibarat pepatah, malu bertanya sesat di jalan. Begitulah nasib kami waktu itu, beberapa kali kami harus mengalami tersesat.
Hari semakin siang, siang itu terik matahari di langit sudah berada di atas puncaknya. Matahari tak sungkan menunjukkan kegarangan mukanya. Kami yang berada di bawahnya seakan ingin ditaklukkannya. Kami pun mempercepat laju sepeda. Tidak mau mengambil resiko gosong terpanggang oleh sinar matahari yang tepat berada di atas ubun-ubun kepala kami. Dari kejauhan tampak padang ilalang mengeluarkan uap panas seperti sebuah kolam air mendidih. Sepeda gunung terus kami kayuh sampai pada akhirnya kami tiba disebuah tanjakkan yang kemiringannya sekitar 30 derajat. Sejenak kami beristirat dibawah pepohonan yang tak jauh dari jalanan menanjak. Dahaga dikerongkongan tak kunjung hilang, bekal air minum yang kami bawa dari rumah sudah mongering. Beruntung tak jauh setelah melewati tanjakkan yang lumayan membuat kami ngos-ngosan, kami melihat sebuah warung. Dengan segera kami menghampirinya untuk membeli air minum kemasan. Dari warung, perjalanan kami lanjutkan kembali sampai pada akhirnya kami tiba disebuah Desa Sukasari yang berada dekat di bibir Bendungan Jatiluhur Purwakarta. Sejenak kami beristirahat di sana tuk sekedar menghirup udara dan membasahi tenggorokan kami yang dahaga. Hari sudah mulai sore, kami segera melanjutkan kembali perjalanan. Dari Desa Sukasari kami mulai mengayuh sepeda kembali melewati Desa Cikao menuju jalur pipa. Akhirnya sebelum malam menjelang kami sudah kembali tiba di Cikampek. 

0 komentar:

Posting Komentar


Pengikut

 

Sahabat Sepeda | Blognya Sahabat Sepeda Cikampek Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger

Terima Kasih telah berkunjung di blognya Sahabat Sepeda Cikampek!