Posting Terbaru

Menuju Puncak Gunung Gede Pangrango

Jum'at, 23 Juli 2010
Mengenang pendakian tahun 2001 yang lalu, akhirnya saya dan kelima kawan saya kembali melakukan pendakian ke gunung Gede Pangrango. Rasa kangen kepada kawan2 dari Karawang, Madura, Surabaya dan Jakarta membawa saya ikut serta dalam pendakian ini. Setahun sudah saya berpisah dengan mereka semenjak pendakian ke Semeru 2009 yang lalu.
Pendakian kali ini kami awali dari pos "Gunung Putri" Cipanas Puncak. Hujan yang lumayan cukup deras memaksa kami menunda perjalanan hingga malam menjelang.
Sekitar jam sebelas malam hujan pun mulai reda dan kami pun segera melangkahkan kaki tuk menyusuri jalan setapak di tengah kegelapan malam. Di tengah perjalanan sekitar jam dua pagi salah satu kawan kami "Yayan" dari Karawang terserang sakit sehingga kami memutuskan menunda perjalanan dan mendirikan tenda untuk kami bersistirahat dan melanjutkan perjalanan keesokkan harinya. Pagi pun menjelang suara kicauan burung membangunkan kami tuk segera melanjutkan perjalanan. Usai mengisi perut dengan semangkuk mie rebus yang kami bawa serta sebungkus roti sebagai pengganti nasi buat menambah energi kami yang terkuras semenjak perjalanan tadi malam. Sekitar jam tujuh pagi kami pun mulai melngkahkan kaki kami kembali. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam atau sekitar jam 12 siang akhirnya kami sampai di alun2 Surya Kencana. Di sini biasanya para pendaki menjadikan tempat transit sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Kami pun sejenak beristirahat di alun2 Surya Kencana sambil menunggu sebagian kawan lainnya yang belum sampai. Setelah lengkap semua, kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak. Perjalanan menuju puncak dapat ditempuh satu jam perjalanan. Akhirnya setelah satu jam mendaki kami pun sampai di puncak.
Setelah puas mengambil gambar dan berfoto bareng di puncak kami pun memutuskan turun gunung kembali. Dalam perjalanan turun ini kami mengambil jalur yang berbeda yaitu mengambil jalur Cibodas.

Sekilas Tentang Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Pangrango berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta.Di dalam kawasan hutan TNGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.
Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.
Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!

Lihat Posisi TNGP Pada Citra Satelit

Sejarah Letusan Gunung Gede

Letusan Gunung Gede pertama tercatat pada tahun 1747. Letusan terdahsyat terjadi antara bulan November 1840 - Maret 1841. Pada bulan Desember 1840, lidah apinya menyembur keluar kawasan setinggi lebih dari 200 meter. Hujan kerikil dan awan debu menyertai kejadian itu.
Letusan terakhir terjadi tahun 1848, dengan beberapa kejadian kecil sampai tahun 1957. Lubang kawah masih mengeluarkan gas belerang. Keasamannya mempengaruhi vegetasi setempat. Titik letusan gunung yang relatif baru, membuat lubang yang luas di pinggiran kawah Mandalawangi lama. Seandainya terjadi letusan besar, lava mungkin akan langsung mengalir menuju Cibodas. Sementara Gunung Pangrango berumur lebih tua, lebih luas dan sudah tidak aktif.

Beberapa Objek Menarik di Kawasan TNGP
Ada beberapa objek menarik yang bisa kita kunjungi di kawasan TNGP diantaranya adalah :


Telaga Biru

Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.


Air terjun Cibeureum

Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.

Air Panas

Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.

Puncak dan Kawah Gunung Gede

Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.

Alun-alun Suryakencana

Foto Loecky Bgenk Oi
Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

Referensi :

www.gedepangrango.org
www.dephut.go.id

Menyusuri Desa Kamojing

Senin, 21 Juli 2010
Sebenarnya kalau kita telusuri, ternyata di seputaran Cikampek tuh terdapat banyak objek menarik yang dapat kita eksplorasi sambil bersepeda. Salah satunya Situ Kamojing. Cuma terkadang kita tidak pernah menyadarinya. Tadi pagi saya sendiri sebagai warga Cikampek baru sadar akan hal itu, ketika sedang beristirahat di tepian Situ Kamojing tepat di bibir bendungannya sehabis bersepeda mengitari Desa Kamojing.

Sekilas Tentang Situ Kamojing

Situ Kamojing merupakan danau buatan yang berfungsi sebagai daerah resapan di kala musim penghujan, dan ketika musim kemarau Situ Kamojing ini terkadang berubah fungsi menjadi persawahan dengan hamparan padinya.


Situ Kamojing terletak di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Untuk menuju Situ Kamojing dari gerbang tol Cikampek belok kiri jalan terus setelah ± 10 m belok kiri lagi selanjutnya ikuti jalur yang ada. Menurut informasi yang ada Situ Kamojing memiliki luas 62 HA dengan luas yang diairi 12,5 HA. Elevasi air diwaktu banjir bisa mencapai + 49,50, diwaktu normal + 48,60, dan diwaktu minimum + 44,50. Situ  Kamojing mampu menampung air sebanyak 124.000 meter kubik. Terakhir Situ Kamojing ini sempat mengering sekitar bulan Oktober 2009. Sekitar bulan Maret 2010 yang lalu Situ Kamojing sempat meluap karena curah hujan yang tinggi saat itu. Akibat luapan Situ Kamojing ini menyebabkan sebagian kota Cikampek terendam.





Situ Kamojing memiliki dua pintu air yang terletak di sebelah kiri dan kanannya yang berfungsi untuk mengatur debit air dan mendistribusikan airnya kesawah-sawah petani.



Di sebelah timur Situ kamojing terhampar luas hamparan hijau persawahan milik para petani dan rimbunnya Hutan Penelitian Cikampek yang memiliki koleksi berbagai macam jenis pohon dari berbagai Negara.




Setiap sore hari biasanya orang-orang dari seluruh penjuru Kota Cikampek banyak yang datang kesini sekedar buat bersantai atau memancing sambil menghabiskan waktu hingga senja tiba. Situ Kamojing memang tempat yang pas buat kita melepas penat setelah seharian bergulat dengan pekerjaan, karena itu banyak para pekerja selalu meluangkan waktunya dikala pulang kerja datang ke Situ Kamojing untuk melepas kepenatannya. 

Touring Singkat BIC-Cijunti-Balong Gandu

Minggu, 11 Juli 2010














Hari yang cerah, hari yang pas buat bersepeda pagi ini. Pertemuan yang tak direncanakan pagi tadi membawa kita ke sebuah momen touring singkat Ciater (Cikampek Muter-muter). Rute yang kami ambil pagi itu adalah BIC, Cijunti, Barugbug dan keluar di Balong Gandu Jatisari. Dari BIC kami mulai mengayuh pedal melewati trax Rawa Salem masuk ke hutan jati BIC. Setelah keluar dari hutan BIC langsung putar haluan menuju trax Cijunti, Tanjung Garut dan keluar di Balong Gandu Jatisari.

program Insentif Bagi Karyawan yang Bekerja Naik Sepeda

Sayang program seperti ini di Indonesia belum berlaku. Coba kalo di Indonesia program seperti ini diberlakukan, pastinya para karyawan banyak yang ngedadak beli sepeda. Heu...heu..

Perusahaan di Amerika mulai memberikan insentif agar karyawannya mau mengunakan sepeda untuk bekerja. Alasannya, akan lebih sehat dan lincah.

Perusahaan Amerika sudah lama menyediakan insentif bila si karyawan mau naik kendaraan umum seperti MRT. Karyawan akan diberikan bonus setiap kuartal, sayangnya belum ada insentif yang diberikan bagi karyawan bersepeda ria.



Sekarang program mulai ditambah. Modal dengan sepeda hanya perlu menambahkan lampu, sepatu, spion, helm dan perangkat lainnya.  Rupanya pencinta sepeda mulai mendapatkan hati di perushaan yang peduli terhadap lingkungan.

Badan National Institutes of Health  menyediakan dana tambahan bila bekerja dengan sepeda di setiap 100 mil. Dananya bisa ditukar ke 2 toko sepeda yang ditunjuk. Sekitar 125 orang mengambil dana sebesar 1655 untuk  perangkat sepeda. Salah seorang dari National Library of Medicine juga mendapat tambahan dana sampai 200 dollar setiap tahunnya untuk menutup biaya sepatu sepeda.

Perusahaan lain Discovery Communications, bekerja sama dengan induk perusahaan Discovery Channel. Memberikan pembayaran kembali $350 bagi mereka yang ingin membeli sepeda baru.

Lainnya sebuah sekolah di Florida akan membayar setiap penguna sepeda sebesar 20 sen dari setiap mil yang ditempuh.

Humana si perusahaan asuransi, memberikan karyawannya untuk bersepeda. Dan akan memberikan hak penuh bila melakukan kegiatan tersebut sampai 1 tahun. [ObengWare.com]


Pengikut

 

Sahabat Sepeda | Blognya Sahabat Sepeda Cikampek Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger

Terima Kasih telah berkunjung di blognya Sahabat Sepeda Cikampek!