Posting Terbaru

Sepeda Fixie-Sepeda Gaul Anak Muda Masa Kini


Sepeda Fixie identik dengan gaya minimalis, murah dan tidak ribet. Sepeda Fixie tidak memiliki rem, pedal terus berputar selama roda mengelinding. Itulah sepeda yang sedang tren dikalangan muda sampai pekerja. Mengunakan sepeda tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi untuk gaya hidup. Membangun sepeda Fixie boleh dibilang gampang gampang susah, urusan komponen begitu banyak dan sebagian bisa dikombinasikan dengan komponen sepeda balap. Hanya sepeda Fixie lebih sederhana, ibarat kalangan muda dengan gaya tersendiri sehingga bisa membuat sepeda sesuka hati.
Apakah ciri dari sepeda Fixie?
Sepeda Fixie identik dengan sepeda tanpa rem, tanpa gear dinamis belakang. Semua dibuat fix, roda berputar maka pedal ikut berputar. Mengerem sepeda Fixie hanya mengandalkan kekuatan pedal dengan menahan laju atau mendorong pedal ke belakang serta dibantu dari roda depan.
Ban sepeda Fixie juga tipis, sehingga ringan ketika di genjot. dan yang lain menarik pada bagian stang. Dimana stang atau handlebar sepeda Fixie dibuat dengan tegak lurus. Minimalis disain menjadi ciri sepeda single speed ini.
Bagaimana memiliki, membangun atau membuat sepeda Fixie?
Ada 2 pilihan : 1.Beli jadi,
menghemat waktu dan tenaga, harga tergantung hati dan budget. Pilihan ini baik untuk mereka yang belum memiliki rangka sepeda atau tidak mau repot. Harga relatif lebih mahal, dan komponen umumnya lebih bermutu.
Harga sepeda Fixie untuk minimum dengan komponen seadanya dapat mencapai 1.5 juta. Harga sepeda Fixie yang cukup lumayan sekitar 2.5 juta atau lebih. Sedangkan harga sepeda Fixie rakitan tipe generic dengan komponen cukup baik mencapai 3.5 juta keatas. Tipe sepeda fixie bermerek umumnya berada di atas 4 juta, tergantung komponen yang sedang in.
2. Merakit atau modifikasi dari sepeda bekas.
Yang ini lebih repot, tetapi ketika jadi akan memenuhi hati pemiliknya. Beli dari rangka kosong sudah banyak dijual, atau bisa memilih rangka polos dan di cat sendiri.
Bisa juga mengunakan frame sepeda balap lama. Komponen dari roda dilepas dan diganti dengan komponen sepeda Fixie yang simpel. Untuk ukuran frame sepeda balap tua umumnya masih bisa dipakai, rata rata sepeda Fixie dirancang untuk ban 700C. Jadi bisa saja sepeda jenis road bike lama memasukan hub jenis 700c yang lebih kecil. Ingin meninggalkan sejarah pada sepeda, boleh juga mempertahankan bagian stang road bike. Sisanya boleh di modifikasi.

Apa keunikan dari sepeda Fixie ?
Ini gaya sepeda anda, masalah warna mengikuti selera. Komponen sepeda Fixie tahun ini sudah sangat banyak dan murah. Mau menganti ban dengan warna merah juga boleh, atau kuning susu juga ada, atau membuat sepeda dengan warna putih semuanya juga bisa.
Urusan frame, bila membeli frame jenis rakitan lebih seru. Beli frame polos lalu di cat sesuka hati pemiliknya.
Velg atau Rim Fixie, memiliki beraneka model walaupun bentuknya sama bundar tetapi ada beberapa velg dibuat lebih tebal. Warnanya dari hitam dan putih sudah banyak dipasaran.
Urusan Stang sepeda Fixie juga unik. Dibuat lebih pendek sehingga bisa menyelinap diantara kemacetan kendaraan. Ingin mempertahankan stang atau handlebar sepeda lama juga boleh.
Yang paling asik dengan sepeda Fixie, sepeda ini bisa maju mundur sesuka hati. Digenjot bisa maju atau digenjot kebelakang maka sepeda akan mundur. Maklum sepeda ini umumnya mengunakan gigi belakang tipe fix gear atau gear tetap.
Yang pasti , karena mengikuti gaya minimalis. Sepeda Fixie memang ringan. Rata rata beratnya tidak lebih dari 11kg, bahkan ada yang jauh lebih ringan.
sumber: http://www.duniakita.info/2010/12/sepeda-fixie-sepeda-gaul-anak-muda-masa.html

Bersepeda Malam di Akhir Pekan


Sabtu, 19 Maret 2011
Malam itu sepulang dari kerja sekitar pukul 21.00 wib ku lihat langit di kota Cikampek begitu bersahabat, bulan dan bintang pun saling beradu padu menerangi dan menghiasi malam. Melihat suasana malam itu, spontan terbesit keinginan tuk mencoba bersepeda malam atau Knight Rider-an, biasa para goweser menyebutnya. Malam itu pun langsung ku sebar pesan via sms ke beberapa temen di komunitas sepeda Triple-C. Dari beberapa pesan yg ku sebar akhirnya hanya dua orang yang berminat ikut bersepeda malam. Akhirnya malam itu setelah janjian dan sepakat kumpul di depan rumah sakit tempat saya bekerja, kami bertiga (saya, Asep dan Andri) pun berangkat menuju tanah merah Kali Hurip. Rute yang kami tempuh malam itu yaitu rute Tamelang, kawasan industri Indo Taise.

Dengkuran katak, jangrik, dan serangga malam lainnya menemani dengus napas kami saat mengayuh pedal.. Lampu sorot yang terpasang di handlebar terlihat seperti kunang-kunang menembus kegelapan malam. Sesekali terlontar guyonan di antara kami sekadar mengusir sunyi dan kantuk. Jalan yang dilalui terkadang penuh lubang sehingga kami harus waspada dan tetap saling mengingatkan teman seperjalanan. Ini salah satu kebersamaan dalam bersepeda.

Memasuki kawasan Indo Taise permukaan jalan mulai bervariasi, sekitar 60 persen on road dan 40 persen off road, mulai dari jalanan aspal yang mulus, jalanan berlantai tanah dan batu, hingga kubangan berlumpur.
Setelah melewati kawasan Indo Taise kami langsung gowes menuju tanah merah Kali Hurip tempat kami biasa bersantai di sore hari sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Lokasi tanah merah ini berada tepat di sebelah utara kawasan. Sesampainya di tujuan kami pun sejenak beristirahat sambil menikamati camilan dan kopi jahe hangat yang kami beli di jalan sebelumnya

Tak terasa saking asyiknya menikmati suasana, rupanya malam sudah semakin larut dan hembusan angin malam pun sudah mulai terasa begitu dingin. Akhirnya kami pun memutuskan tuk kembali pulang.

Memasyarakatkan Sepeda dan Menyepedakan Masyarakat Kembali


Saat ini sepeda kebanyakan hanya digunakan sebagai moda "tambahan", bukan "pengganti" karena lebih banyak yang menggunakannya untuk rekreasi ketimbang menggantikan fungsi kendaraan bermotor. Jadi, lebih sibuk untuk menentukan rencana jalan-jalan, jadwal funbike, atau gonta-ganti onderdil, ketimbang tujuan-tujuan konversi moda transportasi yang ramah lingkungan. Mudah-mudahan para pecinta sepeda yang selama ini selalu mengkampanyekan bersepeda, tidak hanya sekedar celoteh belaka. Yuk, mulai dari sekarang mari kita sama-sama wujudkan tujuan dari konversi moda transportasi yang ramah lingkungan tersebut dengan sungguh-sungguh. Mulai dari sekarang mari kita biasakan berangkat kerja sambil bersepeda. Mulai dari sekarang mari kita berangkat ke sekolah sambil bersepeda. Mulai dari sekarang mari kita berangkat ke kampus sambil bersepeda. Mulai dari sekarang mari kita berangkat ke pasar sambil bersepeda. Mulai dari sekarang mari kita sama-sama Memasyarakatkan Sepeda dan Menyepedakan Masyarakat kembali demi terciptanya suasana lingkungan yang sehat serta bebas polusi.

*Sumber Gambar : www.obengware.com

Brutal, sebuah kendaraan menerjang Puluhan Pengendara Sepeda

Acara sepeda santai yang digelar ‘Critical Mass’ di Porto Alegre, Brasil, pada penghujung Februari 2011 kemarin, berubah jadi tragedi.

Puluhan pesepeda bergelimpangan di jalan akibat ulah pengendara mobil, Ricardo Jose Neis.

Saat itu sekitar 130 pesepeda tengah melintas di jalan raya. Mereka baru saja memulai aktivitas ramah lingkungan sesuai misi Critical Mass.

Saat tengah asyik bersepeda, tiba-tiba saja Neis yang mengendarai mobil VW-nya menerjang mereka dari belakang dengan kecepatan tinggi.

Sekitar 20 pesepeda jadi korban. Mereka terpental, bergelimpangan di jalan. Bahkan tidak sedikit di antara mereka tersangkut di kap mobil Neis berikut sepedanya. Para korban mengalami luka ringan maupun berat. Jerit tangis dan teriakan langsung membahana di jalan. Neis pun diamankan polisi.

Sekadar diketahui Critical Mass adalah sebuah acara bersepeda yang biasanya digelar pada hari Jumat terakhir setiap bulan, di lebih dari 300 kota di seluruh dunia.




Pengikut

 

Sahabat Sepeda | Blognya Sahabat Sepeda Cikampek Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger

Terima Kasih telah berkunjung di blognya Sahabat Sepeda Cikampek!