Follow @SahabatSepeda
Candi Cangkuang, di mana tuh? Mungkin bagi agan-agan yang belum tau pasti gak akan percaya kalo di Garut terdapat situs peninggalan purbakala yang sangat bersejarah.
Kemaren tepatnya sehari sebelum tulisan ini nongol di blog, gue maen ke Candi Cangkuang, Garut bareng temen yang slama ini gue kenal hanya di facebook (tau facebook kan? wah, kebangetan dah kalo kaga tau mah?! hahah...), Siti namanya. Dia berasal dari negeri Jiran Malaysia. Saat ini dia sedang mengambil kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) dan udah mau hampir selesai.
Tiga hari sebelum berangkat ke Garut dia sms gue, ngajakin gue maen kesana. Akhirnya gue bisa ketemu dia juga dan berangkatlah kita hari minggu kemaren tanggal 20 Mei 2012. Pas dapet insentif, pas ada yang ngajak maen, klop banget deh. Hehee...
Untuk menuju situ dan Candi Cangkuang agan-agan bisa mengambil rute dari arah Bandung atau Jakarta, bisa menggunakan mobil pribadi atau umum. Nah, sebelum Garut kota agan nanti akan ketemu dengan kecamatan Leles, ketika sampai di Leles ada sebuah papan petunjuk yang sangat jelas yang menunjukkan posisi Candi Cangkuang. Papan petunjuk itu posisinya berada tepat di depan alun-alun Kec. Leles. Dari alun-alun agan harus masuk lagi ke dalam sejauh kurang lebih 3 km, dengan jalan beraspal dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Bagi agan-agan yang kesananya naik kendaraan umum (Bis), disana tersedia juga angkutan tradisional delman (andong) yang bisa mengantarkan agan ke situ Cangkuang dengan tarif Rp. 5000,-/orang.
Disepanjang perjalanan dari alun-alun ke desa Cangkuang kita akan melewati indahnya hamparan persawahan yang hijau, dan disekelilingnya kita akan melihat beberapa deretan gunung-gunung seperti di sebelah utara nampak Gunung Haruman, dan disebelah barat akan nampak Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur yang menjulang tinggi.
Untuk masuk ke lokasi Situ Cangkuang ini agan-agan akan dikenakan tiket sekitar Rp3000,-/orang. Dan untuk bisa melihat Candi Cangkuang ini agan-agan harus nyebrang dulu ke pulau menggunakan rakit-rakit yang berada di sekitaran situ Cangkuang dengan tarif Rp. 2000,-/orang, karena Candi ini posisinya berada di tengah-tengah situ Cangkuang.
Sebelum masuk ke area Candi Cangkuang, agan-agan nanti akan melewati sebuah pemukiman unik yang dinamakan dengan Kampung Pulo. Sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam.
Candi Cangkuang, di mana tuh? Mungkin bagi agan-agan yang belum tau pasti gak akan percaya kalo di Garut terdapat situs peninggalan purbakala yang sangat bersejarah.
Kemaren tepatnya sehari sebelum tulisan ini nongol di blog, gue maen ke Candi Cangkuang, Garut bareng temen yang slama ini gue kenal hanya di facebook (tau facebook kan? wah, kebangetan dah kalo kaga tau mah?! hahah...), Siti namanya. Dia berasal dari negeri Jiran Malaysia. Saat ini dia sedang mengambil kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) dan udah mau hampir selesai.
Tiga hari sebelum berangkat ke Garut dia sms gue, ngajakin gue maen kesana. Akhirnya gue bisa ketemu dia juga dan berangkatlah kita hari minggu kemaren tanggal 20 Mei 2012. Pas dapet insentif, pas ada yang ngajak maen, klop banget deh. Hehee...
Untuk menuju situ dan Candi Cangkuang agan-agan bisa mengambil rute dari arah Bandung atau Jakarta, bisa menggunakan mobil pribadi atau umum. Nah, sebelum Garut kota agan nanti akan ketemu dengan kecamatan Leles, ketika sampai di Leles ada sebuah papan petunjuk yang sangat jelas yang menunjukkan posisi Candi Cangkuang. Papan petunjuk itu posisinya berada tepat di depan alun-alun Kec. Leles. Dari alun-alun agan harus masuk lagi ke dalam sejauh kurang lebih 3 km, dengan jalan beraspal dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Bagi agan-agan yang kesananya naik kendaraan umum (Bis), disana tersedia juga angkutan tradisional delman (andong) yang bisa mengantarkan agan ke situ Cangkuang dengan tarif Rp. 5000,-/orang.
Situ Cangkuang (Foto : Siti "Hamka Kecil")
Disepanjang perjalanan dari alun-alun ke desa Cangkuang kita akan melewati indahnya hamparan persawahan yang hijau, dan disekelilingnya kita akan melihat beberapa deretan gunung-gunung seperti di sebelah utara nampak Gunung Haruman, dan disebelah barat akan nampak Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur yang menjulang tinggi.
Gunung Haruman view Situ Cangkuang (Foto : Siti "Hamka Kecil")
Untuk masuk ke lokasi Situ Cangkuang ini agan-agan akan dikenakan tiket sekitar Rp3000,-/orang. Dan untuk bisa melihat Candi Cangkuang ini agan-agan harus nyebrang dulu ke pulau menggunakan rakit-rakit yang berada di sekitaran situ Cangkuang dengan tarif Rp. 2000,-/orang, karena Candi ini posisinya berada di tengah-tengah situ Cangkuang.
Sebelum masuk ke area Candi Cangkuang, agan-agan nanti akan melewati sebuah pemukiman unik yang dinamakan dengan Kampung Pulo. Sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam.
0 komentar:
Posting Komentar