Posting Terbaru

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Gunung Semeru 3676 mdpl Lumajang Jawa Timur


Perjalanan ini berawal dari pertemuan kami dengan temen-temen dari Jakarta (Jamud, Karel, Imeh, Nung, dan Puput) di Stasiun Malang yang hendak mendaki gunung Semeru.
Mengawali perkenalan saya dan Yayan pun iseng bertanya. "Pada mo naek ke gunung mana, kita berdua mo ke gunung Arjuno?. Tanya kami pagi itu. “Oh, kami mo ke Semeru, udah gabung aja bareng kami ke Semeru.” Jawab temen-temen dari Jakarta sambil mengajak. Saya pun berpikir sejenak untuk mempertimbangkan ajakan mereka, karena saya harus memperhitungkan waktu dan isi saku saya waktu itu. Mungkin bagi Yayan untuk urusan isi saku gak jadi khawatir atau pun persoalan. Hehe.. Setelah dipertimbangkan secara matang, saya pun memutuskan ikut rombongan dari Jakarta. Dan niat kami tuk mendaki gunung Arjuno pun mendadak putar haluan menjadi ke gunung Semeru.
Jum’at, 17 Juli 2009 saya dan Yayan sudah berada di Stasiun Cikampek menunggu kedatangan kereta Matar Maja dengan tujuan Malang. Tepat jam 15:30 WIB kereta pun tiba, saya dan Yayan pun segera naik kedalamnya tepat di gerbong urutan nomor 2 dari depan. Perlahan tapi pasti kereta pun berjalan melewati beberapa stasiun hingga akhirnya tepat jam 08:00 pagi kami pun sampai di Malang. Setelah beristirahat  dan mengisi perut , dari stasiun Malang kami langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot menuju terminal Arjo Sari, lalu dilanjutkan ke Pasar Tumpang. Di Pasar Tumpang mobil Jip yang biasa mengangkut para pendaki menuju Ranupani telah menanti . Dengan menggunakan Jip itu lah kami berangkat menuju Ranu Pane.
Pukul 18.00 wib setelah mengurus segala administrasi pendakian dan mengecek ulang perlengkapan dari Ranu Pane kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Detik demi detik kami lalui dengan berjalan kaki tidak terasa kami sudah berada di ketinggian 2400 mdpl. Awan  pun mulai gelap, pertanda malam mulai menyeruak. Kami pun bergegas mempersiapkan lampu senter untuk menerangi langkah kami agar tetap fokus meniti jalan setapak di kegelapan malam. Sesekali kami berhenti di selter atau tempat pemberhentian sementara yang telah disiapkan pihak taman nasional bagi para pendaki untuk istirahat sejenak. Usai beristirahat perjalanan pun kami lanjutkan kembali, kami terus berjalan menyusuri malam di bawah sinar bulan, cahaya bintang-bintang dengan ditemani hembusan angin yang dingin menusuk kedalam tulang. Selangkah demi selangkah kami lalui jalan setapak hingga akhirnya kami pun sampai di Ranu kumbolo. Tanpa menunggu lama tenda pun segera kami dirikan karena suhu di Ranu Kumbolo malam itu terasa sangat dingin sekali.


Menjelang pagi udara terasa semakin dingin, rupanya hal itu dikarenakan bunga es telah menutupi tenda kami. Di pagi hari pemandangan yang berbeda nampak dipelupuk mata. Benar-benar tempat yang sungguh luar biasa, airnya yang jernih dan tenang serta habitat pepohonan menambah warna-warni keindahan Ranu Kumbolo. Usai makan dan mengepak kembali perlengkapan, kami pun segera melanjutkan kembali perjalanan menuju Arco podo. Rupanya di depan nampak tanjakkan cinta  telah menanti untuk di lewati. Konon katanya bila kita berhasil melewati Tanjakkan Cinta tanpa menoleh ke belakang kelak kita akan menemukan jodoh kita. Perbukitan dan padang savana di oro-oro ombo menjadi hadiah bagi para pendaki sebelum memasuki pos peristirahan di kali mati. Oro-oro ombo merupakan sebuah bukit yang juga dikenal  dengan bukit Teletubis. Hamparan savana dan ilalang  yang ditumbuhi bunga-bunga warna ungu terlihat begitu sempurna sebagai obat lelah setelah melewati tanjakan cinta. Dua jam telah berlalu pos peristirahan  kali mati tinggal beberapa langkah lagi. Sejenak kami beristirahat di kali mati sembari mengisi perut kami yang kembali lapar serta mengisi air buat perbekalan kami saat muncak nanti malam. Perjalanan kami lanjutkan kembali, setelah satu jam berjalan akhirnya kami sampai juga di Arco podo. Kami pun kembali mendirikan tenda dan beristirahat sambil menunggu saat-saat menuju puncak Mahameru. Rasanya baru sejenak kami terlelap, saat-saat yang dinanti pun tiba, jam menunjukan tepat tengah malam. Dengan mata yang masih ngantuk kami harus segera bangun dan mempersiapkan perbekalan untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Petualangan segera di mulai, disini kita harus benar-benar mempersiapkan segalanya, mulai dari mental, fisik dan perbekalan secukupnya. Malam ini kami harus melalui medan yang lumayan cukup sulit karena kami harus melewati medan berpasir dan berkerikil dengan kemiringan hampir 45 derajat. Lampu senter telah menyala pertanda kami harus mulai melangkahkan kaki tak lupa dengan diiringi do’a sebelumnya. Selangkah demi selangkah kami meniti medan berpasir hingga tak terasa waktu sudah menjelang subuh. Lampu senter sudah mulai redup, sang fajar pun sudah mulai menyongsong, namun kami masih harus terus berjalanan tuk mencapai puncak Mahameru. Puncak tinggal beberapa meter lagi. Dengan napas yang sedikit agak ngos-ngosan kami terus melangkahkan kaki. Alhamdulilah, akhirnya tepat jam 08.00 kami pun berhasil menjejakan kaki kami di puncak abadi para dewa.

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih buat temen-temen dari Jakarta, Puput, Karel, Jamud, Nung, dan Imeh. Tak lupa juga buat temen-temn dari Madura, Mate, Yadi, dan Elpung. oh..iya tak lupa juga buat Pak Reko dari Surabaya, terima kasih karena telah memberi tumpangan dan mengantarkan saya sampai stasiun Malang. Tanpa kalian semua, mungkin pendakian ini akan terasa kurang berkesan. Saya berharap semoga ini bukanlah pendakian terakhir saya bersama kalian. Walau kita berada dilintas daerah, lintas organisasi. Slama masih ada gunung yang bisa kita daki, mudah-mudahan kebersamaan kita akan terus berlangsung sampai nanti. Aminn........
























































Gunung Bromo 2393 mdpl


Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata.


Berikut adalah beberapa Foto yang berhasil kami Kumpulkan selama melakukan pendakian ke gunung Bromo:














0 komentar:

Posting Komentar


Pengikut

 

Sahabat Sepeda | Blognya Sahabat Sepeda Cikampek Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger

Terima Kasih telah berkunjung di blognya Sahabat Sepeda Cikampek!