Sabtu, 19 Maret 2011
Malam itu sepulang dari kerja sekitar pukul 21.00 wib ku lihat langit di kota Cikampek begitu bersahabat, bulan dan bintang pun saling beradu padu menerangi dan menghiasi malam. Melihat suasana malam itu, spontan terbesit keinginan tuk mencoba bersepeda malam atau Knight Rider-an, biasa para goweser menyebutnya. Malam itu pun langsung ku sebar pesan via sms ke beberapa temen di komunitas sepeda Triple-C. Dari beberapa pesan yg ku sebar akhirnya hanya dua orang yang berminat ikut bersepeda malam. Akhirnya malam itu setelah janjian dan sepakat kumpul di depan rumah sakit tempat saya bekerja, kami bertiga (saya, Asep dan Andri) pun berangkat menuju tanah merah Kali Hurip. Rute yang kami tempuh malam itu yaitu rute Tamelang, kawasan industri Indo Taise.
Dengkuran katak, jangrik, dan serangga malam lainnya menemani dengus napas kami saat mengayuh pedal.. Lampu sorot yang terpasang di handlebar terlihat seperti kunang-kunang menembus kegelapan malam. Sesekali terlontar guyonan di antara kami sekadar mengusir sunyi dan kantuk. Jalan yang dilalui terkadang penuh lubang sehingga kami harus waspada dan tetap saling mengingatkan teman seperjalanan. Ini salah satu kebersamaan dalam bersepeda.
Dengkuran katak, jangrik, dan serangga malam lainnya menemani dengus napas kami saat mengayuh pedal.. Lampu sorot yang terpasang di handlebar terlihat seperti kunang-kunang menembus kegelapan malam. Sesekali terlontar guyonan di antara kami sekadar mengusir sunyi dan kantuk. Jalan yang dilalui terkadang penuh lubang sehingga kami harus waspada dan tetap saling mengingatkan teman seperjalanan. Ini salah satu kebersamaan dalam bersepeda.
Memasuki kawasan Indo Taise permukaan jalan mulai bervariasi, sekitar 60 persen on road dan 40 persen off road, mulai dari jalanan aspal yang mulus, jalanan berlantai tanah dan batu, hingga kubangan berlumpur.
Setelah melewati kawasan Indo Taise kami langsung gowes menuju tanah merah Kali Hurip tempat kami biasa bersantai di sore hari sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Lokasi tanah merah ini berada tepat di sebelah utara kawasan. Sesampainya di tujuan kami pun sejenak beristirahat sambil menikamati camilan dan kopi jahe hangat yang kami beli di jalan sebelumnya
Tak terasa saking asyiknya menikmati suasana, rupanya malam sudah semakin larut dan hembusan angin malam pun sudah mulai terasa begitu dingin. Akhirnya kami pun memutuskan tuk kembali pulang.
0 komentar:
Posting Komentar