Posting Terbaru

Cross Country (XC) Dasar Bagi Para Pesepeda Gunung


MTB Cross Country (XC) merupakan dasar atau basic bagi para pesepeda gunung yang ingin mahir melibas berbagai obstacle (hambatan), teknik dan fisik akan diasah di sini. Kemampuan handling melalui turunan, tanjakan atau tikungan akan ditemui saat melibas trek cross country. Untuk itu butuh latihan rutin agar bisa mengendalikan sepeda dengan baik dan aman di berbagai trek dengan kecepatan tinggi. Butuh skil dan ketrampilan yang tidak bisa instant kita peroleh tanpa sering mencobanya di alam. Semakin sering bersepeda  kealam, kita akan semakin terbiasa dan terampil dalam mengendalikan sepeda dan tahu apa yang harus kita lakukan bila menjumpai berbagai medan atau trek yang berbeda. Sehingga kita tahu persis bagaimana melaju di trek tanah berpasir, trek berbatu (makadam), trek tanah basah dan licin, dan trek jalan setapak (single track).
MTB Cross-country sendiri menjadi cabang olahraga Olimpiade mulai pada tahun 1996. Kini kejuaraan cross country sudah semakin sering diadakan di Indonesia. Para atletnya tidak hanya dari kaum pria, kini para wanita juga aktif dalam setiap kejuaraan yang diadakan.
Bersepeda cross country menyusuri daerah perbukitan sambil sesekali meluncur diturunan jalan setapak akan memberi sensasi tersendiri. Kita akan merasakan sensasi yang tidak terkira bila menjumpai turunan panjang. Memacu sekencang-kencangnya sepeda, melibas tikungan, melompati gundukan, drop off di ceruk tanah, dan yang pasti mampu memacu adrenalin.

Si cantik Trahan Chidley Adu Kecepatan Dengan Mobil VW



Adu kecepatan antara sepeda dengan kendaraan bermesin sebenarnya sudah sering terjadi. Hasilnya mirip seperti perdebatan tentang lebih dahulu Ayam atau telur.
Namun pada video 'Cross Country' garapan Lian Murphy dengan Traharn Chidley sebagai bintang utamanya yang sebenarnya sebuah iklan kerjasama antara Volkswagen dan Santacruz bike. Seperti dilansir laman SPORTKU.COM , Film berdurasi 5 menit 57 detik bercerita tentang pesepeda wanita yang yang mengadu kecepatan dengan sebuah mobil van. Sesuai dengan kemampuan Thaharn Childley sebagai rider mountain bike, maka jalur single track jadi pilihan.
berbagai proses editing dilakukan oleh Liam Murphy yang menghasilkan sesuatu perbedaan dari kebanyakan video tentang sepeda.
Trahan Chidley rider MTB wanita asal Inggris- Liam Murphy-Cross country


Liam Murphy, Trahan Chidley, cross country, sepeda gunung, mountain bike, volkswagen, santacruz bike

Si cantik Trahan Chidley Adu Kecepatan Dengan Mobil VW
Liam Murphy, Trahan Chidley, cross country, sepeda gunung, mountain bike, volkswagen, santacruz bike

Kendaraan van yang bersaing dengan kecepatan sepeda Trahan Chidley
Liam Murphy, Trahan Chidley, cross country, sepeda gunung, mountain bike, volkswagen, santacruz bike

Jenis-jenis Sepeda


Jenis sepeda saat ini sudah semakin beraneka ragam. Dilihat dari jenis dan desainnya, sepeda memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Melihat jenis sepeda yang bernaeka ragam itu, mungkin akan membuat Anda bingung jenis sepeda mana yang ingin anda gunakan?. Jika Anda sedang tertarik untuk membeli sepeda, agar tak salah memilih ada baiknya mari kita simak jenis-jenis sepeda berikut:


  • Single Speed


    Sepeda jenis ini biasanya digunakan di dalam perkotaan yang minim hambatan. Hanya memiliki 1 gir, sehingga pengendaranya tidak perlu mengatur kecepatan pada sepeda. Salah satu dari jenis sepeda single speed ini adalah sepeda fixie, yang sedang digandrungi para kaula muda sekarang.

  • Road Bike


    Road bike atau yang lebih akrab dikenal dengan sepeda balap ini, biasanya digunakan pada jalan raya yang mulus atau beraspal (road). Cocok juga jika Anda menggunakannya untuk bekerja di daerah perkotaan yang umumnya melewati jalan yang sudah beraspal baik. Jenis sepeda ini masih terbagi atas beberapa model lainnya.
  • Competitive Road Bike

  • Merupakan jenis sepeda balap yang biasa digunakan untuk pertandingan. Karena fungsinya tersebut, sepeda ini hanya memiliki berat sekitar 5 kg, sehingga sangat ringan untuk diangkat.
  • Time Trial Bike

    Termasuk pengembangan dari Competitive Road Bike. Digunakan untuk pertandingan yang memerlukan kecepatan. Didesain dengan bentuk aerodinamis yang dapat menahan terpaan angin yang dapat menghambat lajunya. Seperti sepeda balap pada umumnya, sepeda ini sangat ringan.

  • Mountain Bike

  • Biasa dikenal dengan sepeda gunung. Sepeda ini cocok digunakan untuk pengendara yang senang berpetualang di alam bebas. Didesain agar dapat menaklukan jalanan alam bebas atau pegunungan yang tidak mulus dan menantang.
  • All Mountain Bike


    Kelebihannya ada pada fitur shock absorber yang biasa dilalui oleh sepeda gunung. Cocok untuk jalan yang terjal karena mampu membuat pengendara tetap nyaman.
  • Free Ride Bike


    Bentuk sepeda Freeride hampir mirip dengan jenis bentuk sepeda downhill, mampu menempuh tanjakan berbukit sama baiknya dengan saat menuruninya, namun perbedaan yang mendasar adalah sepeda freeride memiliki suspensinya yang lebih sedikit dan lebih ringan. 
  • Sepeda ini biasa digunakan untuk menaklukan medan jalan yang ekstrem.
  • Downhill Bike


    Sepeda ini sangat cocok digunakan untuk menuruni gunung dengan kecepatan tinggi.



  • Cross Country (XC) Bike


    Jika Anda akan melewati medan yang bervariasi. Misal, melalui jalanan beraspal, tanah, datar, menanjak atau menurun, Anda dapat menggunakan sepeda jenis ini untuk melakukan perjalanan.



  • Sepeda Lipat

  • Jenis sepeda yang banyak dipilih karena kepraktisannya. Seperti namanya, sepeda ini dapat dilipat sehingga memudahkan untuk dibawa-bawa. Anda mungkin dapat melihat, pengendara yang melipat sepedanya dan naik kereta atau bus. Sehingga jika seluruh perjalanan tidak mungkin ditempuh dengan sepeda, maka dengan sepeda lipat Anda dapat menggunakan transportasi lain untuk sampai ke tujuan. Penyimpannya juga tidak membutuhkan ruang yang besar, karena dapat dilipat.

Nah, itulah perbedaan karakteristik dan fungsi dari beberapa jenis sepeda yang ada saat ini, yang sedikit bisa saya sampaikanBertolak ukur dari hal di atas tiada maksud dari saya untuk menyombongkan diri, maksud dan tujuan saya tidak lain hanya sekedar ingin berbagi informasi dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan sekalian pecinta sepeda. Adapun kelebihan dan kekurangan dari tulisan ini, saya pribadi mohon dikoreksi, Karna pada dasarnya tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.


Bambang Hertadi Mas (Mas Paimo)


Bambang Hertadi Mas atau yang akrab disapa Mas Paimo, namanya sudah tidak asing lagi ditelinga para pecinta sepeda di Indonesia. Pria kelahiran Malang tahun 1958 ini, mengawali "karier" bersepedanya sejak awal era 1980-an, Paimo telah membawa sepedanya ke puncak 11 gunung yang berbeda, termasuk di Gunung Kilimanjaro di Tanzania.
Bersepeda merupakan obsesinya sejak dulu. Bahkan, ketika diwisuda sebagai sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1986, dia menaikkan sepedanya ke atap gedung aula ITB.
Pada tahun 2009 Paimo pernah melakukan perjalanan bersepeda melintasi Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Rekor jarak terjauh yang pernah ditempuhnya adalah ketika pada tahun 2005 dia menempuh jarak 5.400 km dari kota La Paz di Bolivia hingga ke kota Punta Arenas di Argentina, yang merupakan titik paling selatan di Benua Amerika.
Terakhir ia mengayuh sepedanya untuk melintasi separuh Eropa, dari kota Brussels di Belgia pada tahun 2010. Kala itu ia berangkat secara resmi dari KBRI Brussels di Boulevard de la Woluwe menuju Perancis, Spanyol, Portugal, dan diakhiri di kota Casablanca, Maroko. Ia bersepeda sejauh 3.230 kilometer, dengan waktu tempuh selama lebih kurang dua bulan (60 hari) dari 12 Juni hingga 15 Agustus 2010.


Bertualang dengan Sepeda Gunung ala "Dody Johanjaya (Jejak Petualang)"



Seorang Dody Johanjaya, kru sekaligus produser Jejak Petualang, dalam blog JejakPetualang.Org memaparkan, selain hiking dan mountenering, menunggangi sepeda gunung (MTB) merupakan petualangan seru yang menantang. Beberapa kelebihan menggunakan MTB ketika bertualang atau sekedar jalan-jalan di alam, adalah daya jelajahnya yang sangat jauh ketimbang hiking dengan berjalan kaki. Semua medan yang bisa dilalui dengan berjalan kaki pasti bisa dengan menggunakan MTB. Kecuali medannya harus memanjat (rock climbing) atau turun tebing (rapeling)

Selain daya jangkau yang luas dan jauh, dengan bersepeda gunung kita akan merasakan sensasi yang tidak terkira bila menjumpai turunan panjang. Memacu sekencang-kencangnya sepeda, melibas tikungan, melompati gundukan, drop off di ceruk tanah…. merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Belum lagi hembusan angin kencang menerpa wajah ketika melaju sangat kencang di turunan… layaknya menunggangi  jet coaster.

Semuanya mampu memacu adrenalin, membuat jantung berdetak kencang dan  seolah-olah di dunia ini hanya ada kita, sepeda dan trek. Belum lagi ketika kita melaju menerobos semak, ranting dan dedaunan,  seolah melalui sebuah lorong misterius…. seolah kita akan memasuki dunia lain.

Butuh jam terbang tinggi untuk bisa mengendalikan sepeda dengan baik dan aman di berbagai trek dengan kecepatan tinggi. Butuh skil dan ketrampilan yang tidak bisa instant kita peroleh tanpa main…main …dan main di alam. Semakin sering bersepeda  kealam semakin terampil kita mengendalikan sepeda dan tahu apa yang kita lakukan bila menjumpai berbagai tipe trek. Sehingga kita tahu persis bagaimana melaju di trek tanah berpasir, trek berbatu (makadam), trek tanah liat licin, dan tanah tanah berlapis dedaunan busuk dan sebagainya.

Sebelum memulai petualangan bersepeda gunung di alam, pastikan kondisi tubuh dalam keadan fit dan bugar. Lupakan kegiatan ini bila kita dalam keadaan tidak fit atau sakit. Karena dalam kondisi tubuh tidak sehat hanya cari celaka dan hanya akan membuat repot teman seperjalanan. Kondisi badan tidak sehat akan membuat konsentrasi tidak maksimal, tenaga tidak ada dan hanya akan memperparah kondisi tubuh karena organ tubuh dipaksa bekerja keras.

Pastikan kondisi sepeda dalam keadan siap tempur. Cek rem apalah berfungsi sempurna, apakah kanvas rem masih tebal dan apakah minyak rem tidak bocor (rem hidrolik), lihat juga apakah karet rem masih tebal (v brake). Kencangkan baut  (quickrelease) di hub. Cek juga angin di  shock depan dan belakang tidak terlalu keras atau terlalu empuk. Basahi rantai dengan minyak pelumas. Rantai yang kering apalagi berkarat akan cepat rusak dan putus.

Pastikan tuas rem dan pemindah gigi bekerja sempurna. Demikian juga dengan system pemindah gigi apakah bekerja dengan baik, tidak lompat-lompat atau tidak mau pindah.

Bila menghadapi trek menanjak terjal pastikan gigi  depan dan belakang di posisi ringan. Depan bilah crank yang paling kecil, dan belakang bilah seprocket yang paling besar. Bila terlalu ringan bisa disesuaikan dengan kayuhan.  Pasang sadel tinggi, sehingga kita mengayuh seperti tengah berlari, ini akan meringankan kayuhan. Semakin terjal tanjakan semakin besar pula gaya grafitasi ke belakang. Kalau badan kita terlalu kebelakang maka ban depan kemungkinan akan terangkat dan kita akan terjatuh. Usahakan  badan condong kedepan, untuk membuat ban depan tetap menapak di trek.

Kayuh perlahan, tidak usah terburu-buru atau bernafsu, nikmati semester demi semester trek menanjak yg kita lalui. Bernafaslah senormal mungkin, samakan irama ketika menginjak pedal lepas udara, ketika menarik pedal tarik nafas. Semakin kita sering bermain maka semakin kuat kita ditanjakan. Selebihnya ada masalah ketabahan dan kesabaran….. menjalani penderitaan.

Bila melibas turunan  panjang dan cukup terjal, pastikan berat badan kita agak kebelakang. Ini dimaksudkan agar kita mengimbangi gaya grafitasi kedepan dan ban belakang tetap dmenapak di trek. Sehingga sepeda tetep bisa kita kendalikan. Jangan terlalu bernafsu melibas turunan. Lihat jauh ke depan, jangan ke ban depan. Di trek turunan kita akan melaju sangat kencang, dengan melihat jauh kedepan kita mampu melihat lebih luas trek di depan kita, kita akan tahu dan memutuskan  akan mengambil jalur yang mana. Perhatikan baik-baik trek, apakah ada batu, akar yang menyilang, ceruk dalam, tanah berlumpur, tanah berlapis lumut dan sebagainya.

Diturunan terjal dan licin, jangan menggunakan rem depan, gunakan rem belakang sesekali untuk menurunkan kecepatan. Menekan keras-keras tuas rem  belakang hanya akan membuat ban belakang melintir dan mengakibatkan ban belakang kehilangan kontraksi dengan tanah, sehingga sepeda sulit dikendalikan.

Bermain sepeda gunung selain menyenangkan juga beresiko dan berbahaya, maka kita perlu memakai helm, pelindung siku, lutut dan sarung tangan. Selain itu biasanya kita akan bermain di lokasi yang jauh dari keramaian, jauh dari warung makan, toko atau bengkel sepeda. Maka ransel (hydrobag) yang kita bawa harus kita isi dengan semua peralatan tersebut, seperti bawa makanan kecil dan minuman, jaket hujan, perlatan P3K, ban cadangan, pompa, pembuka ban, kunci L, lem dan tambal ban, alat penyambung rantai, minyak pelumas, batang pembuka ban.

Lebih baik ransel  kita berat tapi kita aman dan nyaman bertualang dengan sepeda gunung di alam, daripada kita ingin enteng dan sama sekali tidak bawa peralatan. Kalau terjadi sesuatu di jalan, misalnya ban kempes atau rantai putus, berharap saja teman bawa peralatan, kalau tidak, maka kita akan menuntun sepeda kita sepanjang trek untuk cari bengkel, atau carter mobil ke kota. Memilukan bukan ?

Bila kita ingin merakit atau beli sepeda gunung, pastikan dulu jenis sepeda apa yang kita kehendaki disesuaikan dengan jenis permainan dan lintasan apa yang hendak kita lalui. Kalau kita hanya mau main di trek off road ringan, masuk keluar jalanan tanah di kampung-kampung. Maka pilihan kita adalah jenis sepeda cross country (XC) dengan shock depan saja (hardtail)

Kalau sepeda yang kita impikan diharapkan bisa dimainkan disegala medan, melewati tanjakan dan turunan yang tidak terlalu ekstrim maka pilihan sepeda all mountain (AM) dengan fullsuspension di bagian depan dan belakang sangat cocok.

Sedangkan bila kita ingin tantangan yang lebih seru, menuruni bukit atau gunung dengan kecepatan tinggi yang memacu adrenalin, melompati gundukan tinggi, atau drop off 1 – 2 meter,  maka pilihan sepeda yang kita rakit adalah freeride (FR) atau downhill (DH).

Bila kita sudah tahu persis sepeda jenis apa yang kita kehendaki, kemudian berapa budget yang kita miliki. Kita sudah bisa merakit sepeda yang kita kehendaki. Inilah enaknya merakit sepeda gunung, bisa disesuaikan dengan budget yang kita miliki. Karena setiap saat bila kita punya uang lebih dan kita ingin tantangan lauin frame maupun komponen bisa kita upgrade ke yang lebih tinggi. Atau ganti sepeda denga spek yang mumpuni.

Untuk pemula, yang baru pertama kali main sepeda, jenis sepeda yang cocok adalah XC. Seiring dengan semakin seringnya main, semakin baiknya pengendalian di berbagai medan,  maka bisa berganti kemudian ke sepeda AM, tidak berhenti sampai disitu kalau ingin tantangan lain, ingin mencoba drop off setinggi 1 meter lebih  maka bisa merakit sepeda FR atau DH.

Banyak pilihan frame dan komponen sepeda XC, AM dan FR/DH di pasaran. Biasanya harga yang berbeda menentukan jenis bahan, berat atau ringan,  ketahanan dan kenyamanan sebuah frame atau komponen sepeda gunung.

Banyak merk frame dan komponen diperjualbelikan di pasaran. Ada baiknya kita melihat-lihat dulu di toko-toko sepeda, pilih-pilih, browsing di internet, Tanya-tanya teman yang sudah lebih dulu main sepeda, menganai frame dan komponen apa yang bagus dan sesuai dengan budget yang kita miliki.

Merakit sepeda biasanya akan membuat budget membengkak, karena biasanya kita akan memilih frame dan komponen bagus. Kalau hal ini tidak ingin terjadi, pilihan satu-satunya adalah beli sepeda gunung utuh (full bike) yang tinggal kita tunggangi dan jalan.

Jangan lupa bawa alat komunikasi seperti HP atau HP Satelit atau kalau mau eksplore ke trek baru bawa peta dan GPS sangat dianjurkan. GPS berguna untuk merekam perjalanan kita, sehingga kalau kita akan kembali ke trek tersebut kita tidak perlu repot-repot bertanya atau mengingat-ingat. Atau kalau kita kesasar kita akan dituntun kembali ke trek semula. GPS juga menginformasikan kepada kita rata-rata kecepatan bersepeda (average speed), kecepatan maksimum di turunan (max speed), waktu bergerak (moving time), jarak tempuh (odo meter),  waktu diam/istirahat (stop time), kontur trek, ketinggian tanah dari permukaan laut dan sebagainya.

Ok, selamat bertualang dengan sepeda gunung…..seperti biasa, jangan lupa berdoa.


Belanda, Negara ‘Penggila’ Sepeda Terbesar di Dunia


Belanda yang merupakan sebuah negara kecil di Eropa yang luas nya tidak lebih dari luas Provinsi Jawa Timur, ternyata merupakan negara dengan jumlah pesepeda per kapita tertinggi di dunia.

Di Negeri "Kincir Angin" tersebut 27% dari semua perjalanan dan 25% perjalanan ketempat kerja dilakukan dengan bersepeda. Rata-rata jarak tempuh per orang dengan bersepeda per hari mencapai 2,5 km. Tentu saja hal ini membantu masyarakat disana menjaga kesehatannya.

Seperti dilansir laman kompetiblog2011.studidibelanda.com Kurang lebih 1,3 Juta sepeda terjual di Belanda pada tahun 2009. Dengan harga rata-rata mencapai 713 Euro atau sekitar Rp. 9269,- (murah banget ga tuh harga sepeda disana?!). Bagaimana dengan Infrastrukturnya? Sebagai contoh, Amsterdam (Ibukota sekaligus kota terbesar di Belanda) merupakan salah satu kota didunia yang paling bersahabat dengan sepeda. Amsterdam memiliki 400 km jalur sepeda. Mantap gak tuh...

Paparan angka perkapita jumlah sepeda dibanding jumlah penduduk menyebutkan angka berikut: jumlah sepeda yang mencapai ~99,1% dari total penduduknya yang mencapai 16,6 Juta orang. Sumber lain mengatakan bahwa ada 18 Juta sepeda di Belanda. Lebih dari satu sepeda per penduduk nya. Hal inilah yang menempatkan Belanda sebagai Negara dengan ‘penggila’ sepeda terbesar.
budaya bersepeda
Bagaimana dengan negara lain? berikut paparan data sepeda perkapitanya: Denmark diurutan dua dengan ~80,1%, Jerman diurutan tiga dengan ~75,8%, Swedia diurutan empat dengan ~63,7%, Norwegia diurutan lima dengan ~60,7%, Finlandia diurutan enam dengan ~60,4%, Jepang diurutan tujuh dengan ~56,9%, Swiss diurutan kedelapan dengan ~48,8%, Belgia diurutan sembilan dengan ~48%, barulah China berada diurutan kesepuluh dengan jumlah sepeda yang mencapai >37,2% dari total penduduknya yang mencapai 1,3 Milliar. Indonesia di urutan keberapa yah? Hihihi....

Mengenal Fungsi Flat Handlebar dan Rise Handlebar


Handlebar atau stang pada sepeda mtb terdiri dari dua jenis, yaitu Flat Handlebar (stang lurus) dan Rise Handlebar (stang melengkung). Keduanya memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing. Untuk mengetahui karakteristik dan kegunaan dari keduanya ada baiknya mari kita simak 2 hal berikut:
  1. Flat Handlebar : Stang jenis ini biasanya sering digunakan pada cabang olah raga sepeda cross country (xc rase), karena ideal untuk mengejar speed serta mempertahankan kestabilan sepeda dan rigiditas dalam menaklukan tanjakan. Penggunaan Flat Handlebar akan membuat posisi pengendara relatif membungkuk sehinga berat tubuhnya sedikit condong ke depan, dengan posisi membungkuk inilah pengendara akan lebih stabil dalam mengejar speed dan menaklukan tanjakan.
  2. Rise Handlebar : Stang jenis ini cenderung digunakan oleh para downhiller, maniak all mountain atau free rider. Stang jenis Rise Handlebar ini ideal untuk mengoptimalkan handling dan kontrol pada kemudi, terutama di medan turunan tajam dan berkecepatan tinggi. Rise handlebar memiliki kemampuan meredam getaran yang lebih baik dibanding flat handlebar. Kemampuan meredam getaran ini sangat penting untuk membantu mengurangi rasa lelah pada lengan akibat buzzing saat melewati medan off-road.
Nah, itulah perbedaan karakteristik dan kegunaan dari Flat Handlebar dan Rise Handlebar yang sedikit bisa saya sampaikan. Bertolak ukur dari hal di atas tiada maksud dari saya untuk menyombongkan diri, maksud dan tujuan saya tidak lain hanya sekedar ingin berbagi informasi dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan sekalian pecinta sepeda, khususnya sepeda mtb. Adapun kelebihan dan kekurangan dari tulisan ini, saya pribadi mohon dikoreksi, Karna pada dasarnya tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.




    BALAP SEPEDA LIPAT


    BALAP atau RACE SEPEDA LIPAT? mungkin hal yang baru bagi Sobat cyclyist di Nusantara. Namun hal tersebut sudah tidak asing lagi bagi rekan-rekan hobiis dibeberapa negeri Eropa dan Amerika. Seperti apa yang akan kami wartakan berikut.
    race balap sepeda lipat
    Keith Henderson diberitakan meraih kemenangan ketiga berturut-turut pada balapan 2010 sepeda lipat Nocturne Smithfield, dengan tunggangan Dahon Mu EX. Sementara David Rees dan Antonius Wubben, dengan Bromptons-nya, masing-masing menempati urutan 2 dan 3. Hmm..menarik juga ya nampaknya BALAP/RACE SEPEDA LIPAT.

    Sumber : thingsbike.com


    Sunday Morning @Krakatau



    Beberapa hari menjelang keberangkatan ku ke gunung “Anak Krakatau”, terdengar santer pemberitaan mengabarkan bahwa gunung “Anak Krakatau” kini telah berstatus siaga. Berita tersebut sempat membuat keluargaku, terutama orangtuaku cemas dan menyuruhku untuk mengurungkan niatku untuk ikut pada acara “KRAKATAU Fascinating Journey” yang diadakan oleh Nurjanah Neeh dan kawan-kawan dari Forum Silaturahim Indah Rasa Kekeluargaan Untuk Semua “SIRKUS”.
    Namun setelah Nurjanah mengkonfirmasi ke penduduk pulau, terutama pak candra, penduduk asli Desa Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, menurut mereka ini masih pada tahap biasa, kita masih bisa mendekat. Dan Alhamdulilah, akhirnya kegiatan ini berjalan lancar sesuai jadwal yang sudah direncanakan.


    Jum’at, 07 Oktober 2011


    16.00 wib
    Setelah selesai repacking, saya dan Irwan bertolak menuju Jakarta untuk bertemu dengan rekan-rekan seperjalanan lainnya yang sudah menunggu di Terminal Kp. Rambutan.


    19.00 wib
    Usai shalat magrib, perjalanan dilanjutkan menuju pelabuhan Merak untuk Meeting Point bareng seluruh peserta yang ikut.

    Sabtu, 8 Oktoberi 2011

    00.00 wib
    Usai berkumpul di meeting point dan mendata seluruh peserta di sekitar area pelabuhan Merak, perjalanan pun dilanjutkan menuju kapal ferry yang akan membawa kami menyeberangi selat Sunda. Terjadi hal yang konyol, dimana kami terbagi menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok berada di dua kapal yang berbeda. Kelompok 1 (Nurjanah, Abu Meru dan Yuni) berada di kapal satu, tempat di mana seharusnya kami berada, sedangkan sisanya berada di kapal dua.
    Kami baru menyadari hal tersebut saat kapal hendak berangkat dan segera bergegas turun untuk pindah kapal. Tapi ternyata, kapal akan segera berangkat sehingga akhirnya kami putuskan untuk menunggu dan bertemu kelompok yang terpisah di pelabuhan Bakauheuni. Lumayan, kesalahan yang menyenangkan, karena kami bisa upgrade kelas kapal tanpa ada penambahan biaya. Malam itu obrolan ringan pun menyertai perjalanan kami. Satu jam telah berlalu dan malam pun semakin larut dan dingin. Kedua mata ini mulai terasa berat untuk tetap terjaga. Akhirnya kami pun terlelap di atas kapal raksasa itu diiringi desiran angin malam yang menusuk tulang.


    02.30  wib
    Akhirnya kami tiba di Pelabuhan Bakauheuni, dan kapal pun perlahan merapat ke dermaga. Sejenak kami beristirahat di sana sambil menunggu Nurjanah, Abu Meru dan Yuni yang menumpang kapal lain. Tak lama kemudian akhirnya mereka pun tiba dan bergabung kembali.

    03.30 wib
    Dengan mata yang masih mengantuk kami harus melanjutkan perjalanan menuju Dermaga Canti menggunakan mobil yang sudah dipersiapkan panitia. Byeeer…. hujan yang tadinya gerimis menjadi sangat deras menemani perjalanan kami subuh itu. Udara yang cukup dingin membuat kami terlelap selama menempuh perjalanan menuju dermaga Canti. Rasanya baru beberapa menit kami terlelap, kendaraan yang membawa kami pun tiba di Dermaga Canti.

    05.30 wib
    Setibanya di Dermaga Canti hujan masih belum reda, sambil menunggu hujan reda, kami pun segera menunaikan shalat subuh berjamaah karena pagi sudah mulai merayap.

    07.00 wib
    Usai shalat subuh, cek ulang peserta, dan sarapan pagi perjalanan kami lanjutkan ke KRAKATAU menggunakan kapal long boat dengan kapasitas 25 orang. Pagi itu panitia sudah mempersiapkan dua buah kapal untuk memuat 47 orang peserta. Hujan masih saja setia menemani kami disepanjang perjalanan menuju Krakatau. Sesekali kapal yang kami naiki terkena guncangan ombak lautan, sehingga membuat perutku sedikit agak mual. Akhirnya kami berbincang dengan obrolan ringan seadanya untuk menghibur diri, mulai dari rasa penasaran seperti apa keadaan Krakatau dari dekat, suasana kampung dan penduduk di pulau sebesi, cara kami untuk membunuh kejenuhan selama menempuh perjalanan menuju Krakatau.

    Sekitar kurang dari dua jam dari perjalanan, guncangan ombak semakin kencang. Ketika gelombang datang dari depan, long boat agak terangkat, dan saat kapal ini memecah gelombang dan jatuh dari guncangan ombak ke posisi semula. Aku hanya tersenyum santai menyembunyikan kecemasanku dengan keadaan ini.

    Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama tiga jam kami pun tiba di kaki gunung Anak Krakatau. Kapal pun perlahan menepi ke bibir pantai, segera setelah kapal menepi anak buah kapal (ABK) pun turun dari kapal untuk mengikatkan tali tambang kesebuah pohon agar kapal tak terbawa arus ke tengah lautan.

    10.30 wib
    Usai mengambil foto dan mendapatkan pengarahan dari pihak balai konservasi, kami langsung treking menuju puncak anak KRAKATAU. Namun sayang, siang itu kami hanya diperbolehkan mendaki sampai batas Sembilan atau di ketinggian sekitar 400 mdpl. Ya, sudahlah gak jadi masalah yang penting judulnya “Alamat Palsu” ups, “Krakatau” maksudnya! Hehe…

    12.30 WIB
    Usai makan siang, kami meninggalkan anak KRAKATAU dengan segala keindahannya menuju legoon cabe untuk bersnorkeling ria. Cukup indah taman lautnya. Namun sayang, kami sedikit terganggu dengan keberadaan ubur-ubur kecil yang membuat badan kami jadi sedikit gatal-gatal karena terkena sengatannya.

    14.30 wib
    Kami pun meninggalkan legoon cabe menuju ke Pulau Sebesi, tempat kami beristirahat. Setibanya di sana kami sejenak beristirahat lalu mandi dan shalat. Setelah itu kami makan malam bersama dan berbincang menceritakan kembali perjalanan tadi pagi.

    Minggu, 9 Oktober 2011

    05.00 wib
    Sarapan pagi dan bersiap menikmati keindahan taman laut di sepanjang pulau Sebesi dan pulau Sebuku. Di sini airnya lebih jernih dari Legoon cabe, dan pemandangannya pun lebih indah. Kamera sudah berada digenggaman masing-masing. Seperti biasa hunting foto pun tak terlewatkan.

    Setelah puas hunting foto dan bersenorkeling ria di pulau Sebesi dan pulau Sebuku, perjalanan berlanjut ke pulau Umang-Umang. Di pulau Umang-Umang ini spotnya gak beda jauh dengan pulau Sebesi dan Sebuku.

    12.00 wib
    Kembali ke penginapan untuk istirahat, mandi, shalat dan packing. Setelah semuanya siap sambil menuju dermaga Canti, kami singgah sejenak di pulau Canti. Pulau ini pun tak luput jadi objek buat hunting foto.

    14.45 wib
    Menuju Dermaga Canti. Pada perjalanan pulang kali ini cuaca terlihat begitu cerah tak seperti saat perjalanan berangkat kemaren. Ombak pun terlihat begitu tenang, sehingga perjalanan menjadi terasa lebih cepat. Tak lama kemudian dermaga Canti pun sudah mulai terlihat, dan kapal pun kembali menepi secara perlahan.
     
    15.50  wib
    Kendaraan yang akan mengantar kami menuju Pelabuhan Bakauheuni sudah menanti. Satu persatu kami pun naik ke mobil. Perlahan tapi pasti, satu persatu mobil pun melaju menuju Pelabuhan Bakauheuni.

    17.30 wib
    Menjelang magrib kami pun tiba di Pelabuhan Bakauheuni. Sambil menunggu panitia memesan tiket. Kami pun kembali bernarsis ria. Tiket pun sudah didapat, satu persatu kembali kami masuk ke dalam kapal. Tapi kali ini gak sampai salah dermaga lagi, lho. Hehe..

    18.30 wib
    Kapal pun mulai berlayar meninggalkan Pelabuhan Bakauheuni menuju Pelabuhan Merak. Seperti biasa obrolan ringan kembali menyertai perjalanan pulang kami.

    20.30 wib
    Kami tiba di Pelabuhan Merak. Belum juga keluar dari dermaga kami langsung diserang para calo bis yang lagi nyari calon penumpang. Ah, sunggu males menjawab tawaran mereka. Tak lama setelah keluar dari pelabuhan kami pun saling berpamitan satu sama lainnya, dan kembali pulang ke daerah asalnya masing-masing.

    01.00 wib
    Saya pun tiba di Cikampek (Kembali ke peradaban)


    Di sini lho foto-foto selengkapnya :





















    Pengikut

     

    Sahabat Sepeda | Blognya Sahabat Sepeda Cikampek Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger

    Terima Kasih telah berkunjung di blognya Sahabat Sepeda Cikampek!